Kesehatan Online » Kanker payudara adalah jenis penyakit kanker yang timbul di bagian payudara, dan kebanyakan penderitanya adalah perempuan. Sampai saat ini kanker payudara masih menjadi penyakit mematikan bagi wanita, rata-rata 1 dari 8 wanita di Amerika Serikat didiagnosis dengan kanker payudara. Meskipun demikian, beberapa wanita mempunyai risiko lebih tinggi dari pada yang lain. Lantas apa saja faktor risiki yang berhubungan dengan kanker payudara ?
Berikut 17 Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kanker Payudara
Faktor Risiko Kanker Payudara
Risiko kanker payudara meningkat bergantung pada usia seorang wanita. Di AS, 1 dari 227 wanita berusia sekitar 30 tahun didiagnosis dengan kanker payudara, sementara untuk wanita berusia di atas 70 tahun jumlahnya meningkat menjadi 1 dari 26 wanita.
Seorang wanita lebih mungkin didiagnosis kanker payudara jika ia sudah pernah terkena penyakit tersebut sebelumnya. Sebab jika seorang wanita pernah terkena kanker di salah satu payudaranya, maka tinggi kemungkinannya kanker tersebut juga bisa menyebar ke payudaranya yang lain.
Risiko kanker payudara akan meningkat jika seorang wanita memiliki ibu, saudara wanita atau anak yang sebelumnya telah didiagnosis dengan penyakit ini. Risiko ini juga akan semakin meningkat jika jumlah anggota keluarga yang didiagnosis lebih dari 1 orang.
Wanita dengan mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 sekitar 5 kali lebih mungkin didiagnosis dengan kanker payudara. Namun meskipun demikian, kurang dari 1 persen dari wanita memiliki mutasi ini.
- Memiliki jaringan payudara padat
Risiko kanker payudara pada seorang wanita akan meningkat jika ia memiliki jaringan payudara yang lebih padat.
- Terdapat perubahan payudara non-kanker
Perubahan payudara non-kanker seperti hiperplasia atipikal (peningkatan jaringan payudara abnormal), karsinoma duktal in situ (sel-sel abnormal pada lapidan payudara) dan lobular karsinoma in situ (sel-sel abnormal dalam kelenjar penghasil susu), diketahui meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
Wanita yang memiliki periode haid pertama kali pada usia di bawah 12 tahun memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Risiko kanker payudara seorang wanita meningkat jika ia hamil pada usia di atas 30 tahun atau tidak memiliki anak sama sekali. Sebaliknya, risiko ini akan berkurang jika ia hamil dan memiliki anak pada usia sekitar 20 tahun.
Wanita yang mengalami menopause setelah berusia 55 tahun memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Terapi hormon seperti mengonsumsi asupan estrogen dan progestin suplemen selama lebih dari 5 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada seorang wanita.
Risiko kanker payudara seorang wanita akan meningkat jika ia sering sudah memiliki terapi radiasi ke dada, terutama selama masa pubertas.
- Berat badan dan aktivitas fisik
Wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Sementara itu, tidak aktif secara fisik juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Oleh sebab itu, biasakan untuk berolahraga teratur untuk membantu menurunkan risikonya.
Mengonsumsi minuman beralkohol lebih dari 1 gelas per hari akan meningkatkan risiko kanker payudara seorang wanita.
Seorang wanita yang mengonsumsi obat DES (diethylstilbestrol) selama kehamilan untuk mencegah keguguran dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Menyusui sangat bermanfaat tak hanya bagi bayi, tetapi juga bagi para ibu. Diketahui menyusui dapat menurunkan risiko seorang wanita untuk terkena kanker payudara.
Di Amerika Serikat, wanita berkulit putih memiliki jumlah penyandang kanker payudara tertinggi. Meskipun demikian, ras Afrika-Amerika justru lebih berisiko meninggal akibat kanker payudara karena lebih lama didiagnosis, sehingga pengobatannya pun terlambat.